Pendahuluan dan Ucapan Selamat
“Kita hadir hari ini untuk merayakan dan mengapresiasi Pertamina Hulu Rokan (PHR), pemain kunci dalam keamanan energi Indonesia. PHR telah mencapai dua tonggak penting: mempertahankan posisinya sebagai produsen minyak mentah terbesar Pertamina dan, yang terpenting, tidak hanya menghindari penurunan produksi setelah mengambil alih dari perusahaan Amerika, tetapi justru meningkatkan produksi. Ini adalah pencapaian yang luar biasa, dan kami sangat senang mengucapkan selamat kepada PHR, terutama karena bertepatan dengan hari jadinya. Kita bergabung dengan Bapak Rubi Muuliawan, Direktur Utama PHR, yang berasal dari Jambi, untuk membahas pencapaian ini.”
Mempertahankan dan Meningkatkan Produksi: Faktor Kunci
“Bapak Muuliawan, bagaimana PHR, sebagai perusahaan lokal, berhasil tidak hanya mempertahankan tetapi juga meningkatkan produksi setelah mengambil alih dari perusahaan asing? Apa kunci keberhasilan ini?”
“Kuncinya terletak pada pemahaman mendalam PHR tentang perannya sebagai perusahaan nasional yang bertanggung jawab untuk berkontribusi pada keamanan energi Indonesia. Kesadaran ini mendorong upaya berkelanjutan kami untuk meningkatkan produksi. Kami telah mencapai ini melalui kegiatan pengeboran yang ekstensif dan penerapan teknologi yang terbukti, banyak diwarisi dari era Chevron, seperti steam flood dan water flood. Lapangan Minas, lapangan water flood terbesar di Asia Tenggara, dan lapangan Duri, yang menerapkan injeksi uap terbesar di dunia, adalah contoh utama. Pengalaman dan sumber daya yang diperoleh selama era Chevron, dikombinasikan dengan keahlian manajemen kami, telah memberikan landasan yang kuat untuk pertumbuhan produksi nasional yang berkelanjutan.”
Angka Produksi dan Menghindari Penurunan
“Ketika Chevron mengelola wilayah kerja Rokan, produksi mencapai 159.000 barel per hari. Wajar jika lapangan mengalami penurunan, dan pada saat itu, tingkat penurunannya sekitar 11% per tahun. Jika itu berlanjut, produksi saat ini kemungkinan sekitar 110.000 barel per hari. Namun, melalui upaya kami dan dukungan dari semua pemangku kepentingan, kami tidak hanya menghentikan penurunan tetapi juga benar-benar meningkatkan produksi menjadi sekitar 160.000 barel per hari. Ini bukan peningkatan dari 159.000 menjadi 160.000, tetapi pemulihan dari potensi 110.000. Ini dicapai melalui pengembangan lapangan yang lebih agresif dan peningkatan aktivitas pengeboran dibandingkan dengan mode operasi sebelumnya.”
Wilayah Kerja Rokan dan Pembentukan PHR
“Bagi mereka yang tidak familiar dengan industri minyak, terutama di Hulu, mari kita perjelas konteksnya. Pertamina Hulu Rokan dibentuk menyusul Keputusan Presiden yang mengalihkan wilayah kerja Rokan dari Chevron Pacific Indonesia ke Pertamina. PHR secara resmi mengambil alih operasi pada 9 Agustus 2021. Wilayah kerja Rokan meliputi beberapa kabupaten dan kota di daratan Riau. Sejak 2021, PHR telah menjadi bagian dari Regional 1 Pertamina, yang mencakup seluruh Sumatera. Sejak PHR mengambil alih, jumlah sumur meningkat secara signifikan dengan penambahan 500 sumur per tahun untuk mempertahankan produksi.”
Menangani Akuisisi Lahan dan Pemeliharaan Sumur
“Dengan penambahan 500 sumur baru setiap tahun, bagaimana PHR mengelola akuisisi lahan?”
“Kami terutama memanfaatkan lahan PHR yang sudah ada. Untuk sumur baru, kami bekerja sama dengan masyarakat sekitar, mengakuisisi lahan dari aset milik negara (BMN), atau bekerja di area dengan perkebunan kelapa sawit yang sudah ada. Kami biasanya membutuhkan sekitar 10 hektar untuk setiap lokasi sumur, yang harus bersih dari pohon kelapa sawit untuk keselamatan dan efisiensi operasional. Mengenai pemeliharaan sumur, sementara kami terus mengebor sumur baru, kami juga melakukan pemeliharaan dan pengerjaan ulang pada sumur yang ada, rata-rata sekitar 240 pekerjaan per tahun. Kami juga menangani sumur yang rusak, dengan sekitar 22.000 pergerakan rig masuk dan keluar untuk perbaikan. Saat ini, kami memiliki sekitar 82 rig yang beroperasi setiap hari di PHR, mengelola total sekitar 12.600 sumur aktif.”
Kualitas Minyak dan Tujuan Pengiriman
“PHR mengelola operasi besar-besaran dengan 12.600 sumur di tujuh kabupaten. Ke mana semua minyak ini dikirim?”
“Semua produksi disalurkan melalui jalur utama ke terminal penyimpanan besar kami di Dumai. Dari sana, minyak dikirim ke empat kilang. Ini melibatkan jaringan pipa yang luas yang membentang puluhan ribu kilometer, dengan pipa utama ke Dumai saja sepanjang 500 km.”
Latar Belakang dan Karir Bapak Muuliawan
(Bagian ini diringkas untuk ringkas, berfokus pada poin-poin utama)
Bapak Muuliawan berbagi latar belakangnya, tumbuh di Jambi dan mengembangkan minat pada industri minyak setelah mengamati gaya hidup karyawan Pertamina. Beliau melanjutkan studi Teknik Perminyakan di ITB dan memulai karirnya di Caltex (kemudian Chevron) di Duri, Riau. Beliau memegang berbagai posisi, termasuk penugasan di operasi Chevron di AS dan Angola, memperoleh pengalaman internasional yang berharga. Pengalaman ini terbukti sangat berharga selama transisi dari Chevron ke PHR.
Transisi yang Mulus dan Kontinuitas Investasi
“Transisi dari Chevron ke PHR berjalan sangat mulus, bukan?”
“Ya, memang. Pertamina memberikan masa transisi dua tahun, efektifnya tiga tahun, memungkinkan integrasi proses dan budaya secara bertahap. Yang penting, Pertamina tidak memaksakan perombakan total sistem yang ada, mengakui nilai tim yang ada dan keahlian mereka. Kontinuitas ini merupakan faktor kunci keberhasilan PHR. Yang terpenting, investasi pada sumur baru terus berlanjut bahkan selama masa transisi. Ini mencegah penurunan tipikal yang terlihat selama pengambilalihan semacam itu, memastikan bahwa PHR memulai dengan kuat pada tahun 2021.”
Nilai-nilai Inti, Inovasi, dan Teknologi PHR
“Apa nilai-nilai inti PHR, dan bagaimana Anda mendorong inovasi?”
“Nilai-nilai inti kami adalah komitmen terhadap keunggulan, kerja keras, integritas, dan pembelajaran berkelanjutan. Kami mendorong inovasi dengan menggabungkan bakat 2.500-3.000 karyawan kami dengan lebih dari 40.000 pekerja mitra. Tim yang beragam ini memungkinkan kami mengembangkan pendekatan baru untuk memecahkan tantangan. Kami juga memprioritaskan teknologi. Selain melanjutkan metode yang terbukti seperti steam flood, kami merintis teknologi baru seperti produksi minyak non-konvensional dari batuan kapur dan serpih. Kami telah mengebor dua sumur percontohan dan, bekerja sama dengan pemerintah (SKK), telah mengkonfirmasi kelayakan pendekatan ini. Kami juga mengeksplorasi metode kimia, seperti injeksi surfaktan, untuk meningkatkan perolehan minyak. Inovasi digital juga menjadi fokus utama. Pusat Inovasi Digital kami di Rumbai berfungsi sebagai ‘ruang perang,’ memusatkan data dari semua 12.600 sumur, memungkinkan pemantauan real-time dan pengambilan keputusan berbasis data menggunakan AI dan machine learning.”
Kesimpulan
“Ini sangat informatif. Terima kasih, Bapak Muuliawan, telah berbagi kisah sukses PHR yang luar biasa. Selamat sekali lagi atas pencapaian dan hari jadi Anda.”